Monday, March 19, 2012

KAEF


PT Kimia Farma Tbk membentuk anak usaha bersama PT Prakarsa Transforma Indonesia dalam rangka ekspansi bisnis rumah sakit. Lima rumah sakit siap didirikan dalam jangka panjang dengan nilai investasi sekitar Rp 1 triliun.

Direktur Utama Kimia Farma Syamsul Arifin menyebut, tahun ini perseroan akan memulai pilot project rumah sakit di Jakarta. Nilai investasinya Rp 280 miliar-Rp 300 miliar, rumah sakit di bilangan Jalan Saharjo ini siap beroperasi 2013.

"Investasi rumah sakit awal sampai dengan Rp 300 miliar. Tahun ini bisa dibangun dan tahun depan bisa beroperasi," kata Syamsul di kantornya, Jakarta, Selasa (20/3/2012).

"Kita akan bentuk jaringan rumah sakit. Seluruhnya berada di tanah kami, dengan join bersama mitra berpengalaman. Lahan yang sudah pasti ada di Bandung, Ujung Pandang, Medan, dan Surabaya. Kalau satu RS rata-rata Rp 250 miliar, total bisa Rp 1 triliun," tambahnya.

Syamsul menjelaskan, rumah sakit pertama di Jakarta juga menyediakan layanan hepatitis dan lever center. "Rumah sakit utamanya hepatisis, karena Indonesia negara ke-3 penderita terbanyak setelah China dan India. Tapi persentasenya kita nomor satu, karena turun menurun atau penularan," tegasnya.

Ekspansi bisnis rumah sakit menurut manajemen saat tepat, apalagi bersamaan dengan BPJS (Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial) yang akan berdiri 2014.

"Bahwa ke depan, rumah sakit adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Kalau bangun sekarang bisa running untuk BPJS," ucapnya.

Pembangunan rumah sakit pun dapat mendorong bisnis perseroan lebih baik. Obat-obatan hasil produksi perseoran bisa dijual di rumah sakitnya sendiri. "Ini akan punya multiplier effect. Obat kita bisa terjual. Dalam membangun bisnis kita harus punya great costumer, bisnis mudah dijalankan serta berkelanjutan," imbuh Syamsul.

No comments:

Post a Comment