Friday, March 23, 2012

sekilas analisa saham berfundamental bagus


Pertumbuhan kinerja para emiten di Bursa Efek Indonesia dapat digunakan sebagai justifikasi bahwa perekonomian Indonesia memang berjalan dengan baik. Terkoreksinya IHSG saat ini justru merupakan kesempatan untuk berburu saham berfundamental baik pada harga murah.

Penurunan bursa saham akhir-akhir ini terimbas dari krisis Eropa yang tidak dapat dihindari. Namun, perekonomian Indonesia masih baik sebab pengaruh krisis Eropa masih terbatas pada sektor non rill seperti saham, sementara sektor rill masih berjalan lancar.
 sektor bisnis yang paling besar di BEI ada tiga, yakni sektor perbankan, sektor natural resources seperti batubara, dan sektor perkebunan terutama kelapa sawit.

Di sektor perbankan, posisi emiten dengan kinerja terbaik masih dipegang oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, disusul PT Bank Mandiri Tbk. Sementara di kelas dua (second liner) terdapat PT Bank Bukopin Tbk dan PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk.



Di sektor batuabra, saham-saham yang bisa dicermati adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Resources Alam Indonesia Tbk, PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk, dan PT Adaro Energy Tbk.


Sementara di sektor perkebunan, terdapat PT Jawa Agra Wattie Tbk, PT Salim Ivomas Pratama Tbk, PT Sampoerna Agro Tbk, serta PT Tunas Baru Lampung Tbk. Saat ini, saham-saham perkebunan tengah tertekan oleh penurunan harga CPO sehingga penurunannya dalam beberapa waktu terakhir cukup dalam seperti saham-saham batubara.


Selain itu, saham-saham tradisional seperti PT Astra International Tbk dan PT Charoen Pokphan Indonesia Tbk layak untuk dicermati. Di kalangan penny stock, saham-saham yang cukup bagus adalah PT Wintermar Offshore Marine Tbk, PT Surya Semensta Internusa Tbk, dan PT Alam Sutera Realty Tbk.


Pada akhirnya, setelah krisis Eropa melewati puncaknya, maka harga saham-saham di bursa akan kembali pulih, terutama saham-saham yang memiliki fundamental baik.

No comments:

Post a Comment